Halo Semua !!
Selamat datang di postingan ketiga ku sejak "Grand Reopening" !!
Kali ini aku bakal bahas sesuatu yang menarik banget tapi agak sensitif untuk dibahas sebenarnya. Selow, bukan bahas politik yang suhunya kadang tinggi kadang rendah kayak suhu di PCR, kok. Yuk disimak ae
Jadi, aku berkesempatan untuk mewawancarai beberapa mahasiswa tentang hal yang bakal kita bahas. Secara ga langsung, yang akan aku tulis ini adalah saripati dari hasil wawancaraku. Tenang aja, semua narasumberku bakal anonim hehe
Oke ! Langsung saja ya, jadi pertanyaannya adalah ;
"Lebih Buruk Mana, Seks Gratis atau Seks Berbayar?"
Tuh kan ! Menarik banget topiknya, tapi yaaa agak sensitif gitu hmm *insert video Nissa Sabyan 10 jam*
Setelah didapatkan pendapat orang-orang, ada beberapa hal yang akan aku simpulkan aja nih. Dimulai dari konteks "berbayar" dan "gratis". Oh ya ! Kedua hal ini dilakukan atas dasar sadar dan mau sama mau dan keduanya adalah yhal yang illegal karena tidak berdasar pada hubungan suami-istri.
Okeh lanjut, seks "gratis" menurut narasumber terdapat dua konteks. Konteks pertama adalah seks yang dilakukan oleh orang yang sudah saling mengenal sebelumnya, bisa jadi teman, sahabat, atau lainnya. Sedangkan konteks kedua adalah apa yang disebut dengan 'one night stand'. Pas pertama kali denger ga paham juga sih apa istilah itu. Setelahnonton film searching di internet aku mendapat kesimpulan bahwa 'one night stand' adalah seks yang dilakukan oleh orang yang tidak punya hubungan sebelumnya dan tidak ada komitmen dibaliknya. Misalnya baru bertemu dalam hitungan jam namun setelahnya melakukan hal tersebut.
Duh ! Berat banget ya bahasan kitaaa wkwkwk
Sedangkan seks berbayar yang dimaksud adalah ada upah berupa materi yang diberikan, apapun itu bentuknya. Contoh mainstream adalah PSK.
Nextt !!
Jadi pendapat narasumber ini beragam juga, gengs ! Ada yang bilang lebih buruk 'gratis', kita sebut kubu A. Adapula yang bilang lebih buruk yang 'bayar', kita sebut kubu B. Oke kita kupas satu-satu. Cekidottt
Kubu A mengatakan bahwa lebih buruk seks gratis. Ada yang berpendapat dari segi harga diri pelaku bahwa karena pada dasarnya secara fitrah manusia tidak akan mau merelakan harga dirinya kecuali karena suatu alasan yang memaksa. Dalam kasus ini, paksaan berupa kondisi ekonomi yang membuat orang tersebut melakukan seks berbayar. Karena seks berbayar, selain menurunkan harga diri pelakunya, harga diri orang di sekitarnya juga akan ikut terpengaruh.
Sedangkan, kubu B yang mengatakan seks berbayar lebih buruk punya alasan beragam nih !
Ada yang berpendapat karena lebih baik atas dasar ketidakterpaksaan seperti seks gratis dan seks berbayar dinilai sama saja dengan menjual harga dirinya si pelaku. Adalagi yang berpendapat lebih buruk yang berbayar karena seringnya berganti pasangan akhirnya meningkatkan risiko terkena penyakit kelamin. Hmm, adalagi yang berpendapat seks berbayar lebih buruk karena orang tersebut melakukan perbuatan yang tidak baik dan mendapatkan uang dari jalan yang tidak baik pula, sehingga lebih buruk dari yang hanya melakukan saja.
Nah itu rangkuman dari wawancaraku dengan para narasumber. Gimana ?? Beragam kan ya ?? Yah, manusia itu unik, tiap kepalanya punya hal yang berbeda. Dan seharusnya sebagai sesama manusia, kita menerima semua pendapat dengan baik.
Oke ! Sekian dulu postingan ini. See Ya
Okeh lanjut, seks "gratis" menurut narasumber terdapat dua konteks. Konteks pertama adalah seks yang dilakukan oleh orang yang sudah saling mengenal sebelumnya, bisa jadi teman, sahabat, atau lainnya. Sedangkan konteks kedua adalah apa yang disebut dengan 'one night stand'. Pas pertama kali denger ga paham juga sih apa istilah itu. Setelah
Duh ! Berat banget ya bahasan kitaaa wkwkwk
Sedangkan seks berbayar yang dimaksud adalah ada upah berupa materi yang diberikan, apapun itu bentuknya. Contoh mainstream adalah PSK.
Nextt !!
Jadi pendapat narasumber ini beragam juga, gengs ! Ada yang bilang lebih buruk 'gratis', kita sebut kubu A. Adapula yang bilang lebih buruk yang 'bayar', kita sebut kubu B. Oke kita kupas satu-satu. Cekidottt
Kubu A mengatakan bahwa lebih buruk seks gratis. Ada yang berpendapat dari segi harga diri pelaku bahwa karena pada dasarnya secara fitrah manusia tidak akan mau merelakan harga dirinya kecuali karena suatu alasan yang memaksa. Dalam kasus ini, paksaan berupa kondisi ekonomi yang membuat orang tersebut melakukan seks berbayar. Karena seks berbayar, selain menurunkan harga diri pelakunya, harga diri orang di sekitarnya juga akan ikut terpengaruh.
Sedangkan, kubu B yang mengatakan seks berbayar lebih buruk punya alasan beragam nih !
Ada yang berpendapat karena lebih baik atas dasar ketidakterpaksaan seperti seks gratis dan seks berbayar dinilai sama saja dengan menjual harga dirinya si pelaku. Adalagi yang berpendapat lebih buruk yang berbayar karena seringnya berganti pasangan akhirnya meningkatkan risiko terkena penyakit kelamin. Hmm, adalagi yang berpendapat seks berbayar lebih buruk karena orang tersebut melakukan perbuatan yang tidak baik dan mendapatkan uang dari jalan yang tidak baik pula, sehingga lebih buruk dari yang hanya melakukan saja.
Nah itu rangkuman dari wawancaraku dengan para narasumber. Gimana ?? Beragam kan ya ?? Yah, manusia itu unik, tiap kepalanya punya hal yang berbeda. Dan seharusnya sebagai sesama manusia, kita menerima semua pendapat dengan baik.
Oke ! Sekian dulu postingan ini. See Ya
Komentar
Posting Komentar